Senin, 13 Februari 2012

ujian praktek internet 2012_febiyola 3ap3

BANDA ACEH - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, akan memasang alarm peringatan dini tsunami di tiga titik wilayah itu guna menghindari terjadinya kepanikan warga saat diguncang gempa.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat T Ahmad Dadek di Meulaboh, Senin, mengatakan pengadaan tiga unit alat sirene pendeteksi tsunami tersebut sudah diusulkan pada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat beberapa hari lalu.

"Kita sudah mengusulkan kepada BNPB pengadaan tiga unit alarm tsunami, begitu nanti terealisasi kita akan menempatkan pada lokasi rawan bencana yang sudah kita tetapkan," kata Dadek.

Ia menjelaskan tiga unit alarm tsunami tersebut masing-masing ditempatkan di kawasan Desa Pasie Pinang, Kecamatan Meureubo, kemudian Desa Seuneubok, dan kawasan Desa Pangong, Kecamatan Johan Pahlawan.

Ia mengatakan, kawasan yang dipetakan sebagai daerah rawan resiko bencana alam gempa dan tsunami karena kondisi tiga daerah tersebut berpenduduk paling padat dan keberadaannya paling pesisir pantai. Dadek menambahkan, selain itu kawasan tersebut juga dapat mewakili sejumlah desa lain baik di Kecamatan Johan Pahlawan ataupun Meurebo, seperti Desa Suak Indra Puri, Desa Pasir, Kuta Padang juga Desa Suak Ribee.

"Kami fikir untuk kawasan Aceh Barat, kita coba upayakan tiga unit dahulu dan saya sedang membicarakannya dengan pemerintah pusat agar permintaan kita tersebut dikabulkan," kata Dadek. Berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan sejumlah pihak dan lembaga peduli terhadap bencana alam sudah merumuskan sejumlah kawasan rawan bencana yang dirangkum dalam peta skala resiko bencana alam. Lebih lanjut dikatakan, pemerintah Aceh Barat sudah menetapkan 64 persen dari 12 Kecamatan terdiri dari 322 desa merupakan kawasan resiko bencana alam dan rangking tertinggi merupakan kawasan bencana alam banjir.

Selain itu, lanjut Dadek, untuk mengoptimalkan perencanaan pengurangan risiko bencana alam, pemerintah Aceh Barat pada tanggal 22 Februari 2012 ini berencana membentuk satgas peringatan dini tsunami. "Kalau dengan adanya sirene saja mungkin belum tentu cukup, karena itu kita berupaya lagi dengan membentuk satgas, mereka ini akan bekerja proaktif nantinya melakukan patroli dengan menggunakan sirene mobil pemadam apabila terjadi gempa berpotensi tsunami," pungkas Dadek.

Editor: PRAWIRA SETIABUDI
(dat16/antara)
                                            ARTEKEL BENCANA TSUNAMI DI ACEH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar